Mei 18, 2025

Charlesetsofia – Gaya yang Menyatu dengan Kepribadian dan Kenyamanan

Fashion adalah salah satu cara bagi individu untuk mencerminkan kepribadian seseorang

Citayam Fashion Week: Fenomena Urban Fashion Anak Muda Jakarta

Citayam Fashion Week (CFW) menjadi sorotan publik Indonesia sejak pertengahan tahun 2022, ketika sekelompok anak muda dari pinggiran Jakarta seperti Citayam, Bojonggede, dan Depok memamerkan gaya berpakaian mereka secara bebas di kawasan Dukuh Atas, Sudirman, Jakarta. Fenomena ini bukan hanya soal fashion jalanan, tapi juga menggambarkan ekspresi diri, kebebasan berkreasi, dan ruang inklusif bagi generasi muda untuk menunjukkan identitas mereka.

Asal-Usul dan Popularitas CFW

Citayam Fashion Week berawal dari sekumpulan remaja yang sering nongkrong di trotoar Jalan Jenderal Sudirman, terutama di kawasan Dukuh Atas. Mereka mengenakan busana unik—kadang nyentrik, kadang stylish—yang mencerminkan keberanian untuk tampil berbeda. Lewat media sosial seperti TikTok dan Instagram, gaya mereka viral, memancing perhatian publik hingga tokoh-tokoh besar, selebriti, bahkan pejabat ikut meramaikan tren ini.

Tokoh-tokoh seperti Bonge, Roy, Kurma, dan Jeje menjadi ikon dari gerakan ini. Mereka berasal dari kalangan biasa, namun gaya berpakaian mereka yang percaya diri dan apa adanya membuat mereka dikenal luas. Fenomena ini pun diliput media nasional hingga internasional, menjadikan CFW sebagai peristiwa sosial-budaya yang tak bisa dipandang sebelah mata.

Lebih dari Sekadar Fashion

Citayam Fashion Week bukan hanya tentang “pamer gaya”. Ia menjadi bentuk perlawanan terhadap stereotip sosial yang menganggap hanya orang kaya atau tinggal di kota besar yang berhak tampil modis. Para remaja ini menunjukkan bahwa gaya dan kreativitas tidak memandang status ekonomi atau asal daerah.

Fenomena ini juga membuka diskusi tentang ruang publik yang inklusif, di mana semua orang bisa berekspresi tanpa diskriminasi. Dukuh Atas, yang sebelumnya lebih banyak digunakan pekerja kantoran dan pelintas, berubah menjadi tempat komunitas muda berekspresi secara kreatif dan bebas.

Dampak Sosial dan Ekonomi

Meski banyak dipuji sebagai ruang ekspresi kreatif, Citayam Fashion Week juga menimbulkan pro dan kontra. Beberapa pihak menilai kegiatan ini mengganggu ketertiban umum atau mengotori ruang publik. Namun, sisi positifnya, CFW mampu menggerakkan sektor ekonomi kreatif. Banyak pelaku UMKM, fotografer jalanan, hingga brand lokal memanfaatkan momen ini untuk promosi dan berkolaborasi dengan para ikon CFW.

CFW bahkan memicu lahirnya brand fashion lokal yang terinspirasi dari gaya anak Citayam. Desainer dan rumah mode mulai melirik fenomena ini sebagai rajazeus potensi pasar sekaligus bentuk fashion yang lahir dari akar budaya urban Indonesia.

Masa Depan Citayam Fashion Week

Pertanyaannya kini adalah bagaimana Citayam Fashion Week bisa bertahan sebagai gerakan kreatif? Pemerintah dan masyarakat perlu melihatnya sebagai potensi, bukan gangguan. Dukungan berupa ruang khusus, pembinaan fashion kreatif, hingga pelatihan media sosial bisa mendorong anak-anak muda ini untuk berkembang lebih positif. Dengan pendekatan yang tepat, CFW bisa menjadi cikal bakal komunitas fashion lokal yang mendunia.

Citayam Fashion Week membuktikan bahwa gaya, kepercayaan diri, dan kreativitas bisa lahir dari siapa saja, di mana saja. Ini bukan sekadar fenomena viral, tetapi cerminan bahwa generasi muda Indonesia siap tampil dan berbicara lewat gaya mereka sendiri. Dengan dukungan yang tepat, Citayam Fashion Week bisa menjadi simbol kebebasan berekspresi sekaligus potensi besar bagi industri kreatif tanah air.

Baca Juga: Fashion Anak Muda Rusia yang Sedang Tren di 2025

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.